Fibroid Rahim: Jenis, Cara Deteksi, dan Pengobatannya

Rahim atau uterus merupakan organ penting bagi wanita karena menjadi tempat untuk pertumbuhan janin saat masa kehamilan. Seperti organ lainnya, rahim seorang wanita bisa mengalami berbagai masalah yang mengganggu, salah satunya fibroid rahim.

Fibroid adalah gumpalan daging yang terbentuk di sekitar rahim dan memiliki sifat non-kanker. Fibroid rahim umumnya dialami oleh wanita pada rentang umur 30-50 tahun dengan ukuran yang beragam. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih dalam hal-hal seputar gangguan ini.

Jenis Fibroid Rahim

Ada beberapa jenis fibroid rahim, yaitu:

  1. Intramural Fibroid 

Jenis ini merupakan yang paling umum. Benjolan atau daging akan terbentuk pada didin otot rahim

  1. Subserosal Fibroid

Fibroid jenis ini umumnya tumbuh di luar dinding rahim hingga ke pelvis dan dapat tumbuh hingga ukuran yang cukup besar.

  1. Submucosal Fibroid

Fibroid jenis ini berkembang di lapisan otot bawah pada bagian dalam rahim dan bisa terus tumbuh hingga rongga rahim.

  1. Pedunculated Fibroid (Fibroid Bertangkai)

Jenis ini sangat langka alias jarang terjadi. Fibroid tumbuh di luar uterus dengan batang yang sangat kecil hingga terlihat seperti jamur.

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena fibroid rahim, yaitu obesitas, riwayat keluarga, tidak memiliki anak, menstruasi dini (menstruasi di usia muda), dan terlambat mengalami menopause. 

Macam-macam Deteksi Fibroid Rahim

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi fibrosis rahim, yaitu:

  1. Ultrasonografi (USG)

Layaknya deteksi berbagai hal di dalam tubuh, diagnosa fibroid rahim juga bisa dilakukan dengan USG. Ada dua jenis metode USG, yaitu transabdominal (deteksi dengan mengarahkan mesin USG atau transducer ke daerah perut) dan transvaginal (deteksi dengan menaruh mesin USG di dalam vagina agar bisa menyorot bagian uterus).

  1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI merupakan cara lain untuk mendeteksi keberadaan fibroid rahim karena bisa menampilkan ukuran dan posisi secara lebih detail. MRI umumnya digunakan untuk deteksi pada wanita dengan ukuran rahim yang lebih besar atau yang sedang mendekati masa menopause (perimenopause).

  1. CT Scan

CT (Computed tomography) scan adalah metode deteksi yang menggunakan sinar X untuk memunculkan gambaran uterus sehingga letak dan ukuran fibroid bisa diketahui.

  1. Histerosonografi    

Histosonografi merupakan metode deteksi fibroid dengan bantuan alat bernama saline infusion sonogram. Alat ini bisa mendapat gambaran letak dan ukuran fibroid dengan menggunakan air garam steril untuk melebarkan rongga rahim.

  1. Hysteroscopy

Hysteroscopy adalah deteksi dengan menggunakan alat semacam teropong dengan ujung yang memiliki kamera. Alat seperti teropong ini nantinya akan melewati vagina dan leher rahim hingga akhirnya bisa mendeteksi letak dan ukuran fibroid.

  1. Hysterosalpingography (HSG)

Hysterosalpingography adalah metode deteksi dengan menggunakan pewarna untuk memperjelas bagian rongga rahim dan tuba falopii dengan bantuan warna yang kemudian disorot dengan sinar X. Metode deteksi ini berguna untuk melihat apakah tuba falopii terbuka atau tertutup oleh fibroid.

  1. Sonohysterography

Metode deteksi ini dilakukan dengan memasukkan kateter secara melalui vagina lalu menyuntikkan air garam steril ke lubang rahim untuk mendapatkan gambaran letak dan ukuran fibroid. Metode deteksi ini dinilai lebih baik dari USG karena memberikan gambaran yang lebih jelas.

Pengobatan Fibroid

Ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi fibroid rahim, yaitu:

  1. Menggunakan obat-obatan yang dapat mengurangi rasa nyeri akibat keberadaan fibroid seperti asetminofen dan ibuprofen.
  2. Konsumsi suplemen yang mengandung zat besi sebagai pengganti saat pendarahan.
  3. Terapi oral dengan menggunakan elogolix untuk mengatasi pendarahan akibat adanya fibroid pada wanita saat mendekati masa menopause. Terapi ini bisa berlangsung hingga 24 bulan lamanya.
  4. Mencegah kehamilan agar bisa mengatasi pendarahan dan asa nyeri akibat adanya fibroid.

Itulah penjelasan seputar fibroid rahim mulai jenis, cara deteksi, hingga beberapa cara pengobatannya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top