Tantrum adalah hal wajar yang banyak dialami bayi dan anak-anak. Tantrum yang merupakan kondisi di mana anak menangis dan berteriak tidak terkendali ini sering kali membuat orang tua kewalahan.
Kalau kamu adalah orang tua dengan anak yang sering tantrum, kamu tentu ingin tahu cara mengatasinya. Oleh karena itu, yuk baca artikel tentang tantrum adalah dan cara mengatasinya ini!
Arti Tantrum
Tantrum adalah kemarahan yang disertai dengan amukan yang biasanya dilakukan oleh anak-anak. Tantrum umumnya dilakukan karena anak tidak mampu menyampaikan kebutuhan dan keinginannya dengan jelas. Selain teriakan dan tangisan, tantrum juga biasanya disertai dengan tendangan dan pukulan dari anak.
Tantrum biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan. Di usia ini, anak sudah mulai ingin mengekspresikan keinginan dan perasaannya. Namun karena anak belum bisa berkomunikasi dengan lancar, anak jadi menggunakan teriakan dan tangisan sebagai cara berekspresi.
Cara Menangani Tantrum pada Anak
Cara mengatasi anak yang tantrum dimulai dengan mengenali penyebabnya. Lebih lengkap lagi, inilah cara menangani tantrum pada anak:
1. Mengenali penyebab tantrum
Banyak anak yang mengalami tantrum karena merasa lapar. Masalah ini cukup mudah diatasi, karena kamu hanya cukup memberi anak makan.
Selain lapar, biasanya alasan anak mengalami tantrum adalah lelah, iri dengan saudaranya, atau menginginkan sesuatu.
2. Menunggu anak berhenti tantrum
Kebanyakan tantrum lebih baik dihiraukan. Misalnya jika anak tantrum karena menginginkan sesuatu yang tidak bisa dipenuhi. Orang tua sebaiknya menunggu saja sampai anak berhenti tantrum sendiri.
Kalau kamu ikut berteriak dan memarahi anak, tantrum tidak akan selesai. Namun, menghiraukan tantrum bukan berarti kamu meninggalkan anak sendirian. Kamu harus tetap tenang sambil memerhatikan anak.
Selain itu, orang tua juga harus tetap tenang sebagai bentuk dukungan pada anak. Kamu harus bisa mengerti apa yang anak rasakan, bagaimana ketidakmampuannya menyampaikan sesuatu bisa membuat tantrum.
3. Mencari distraksi
Distraksi juga bisa menjadi cara manjur untuk mengatasi tantrum. Distraksi harus dilakukan dengan segera dan semenarik mungkin.
Misalnya, orang tua bisa mendistraksi anak yang tantrum dengan mengajaknya melihat kucing yang tengah melintas di jalan. Agar distraksi ini berhasil, kamu harus mengajaknya melihat kucing dengan penuh keterkejutan dan perasaan gembira yang membuat anak bisa tertarik.
4. Bicara pada anak
Jika anak sudah mulai bisa diajak bicara, orang tua bisa mengajak anak berbicara dari hati ke hati. Hal yang dibicarakan yaitu perasaan anak, keinginan anak, bagaimana tidak semua perasaan anak bisa dipenuhi, hingga risiko yang terjadi jika anak tantrum.
5. Konsisten
Masih banyak orang tua yang menyerah di tengah jalan ketika menghadapi anak tantrum. Misalnya orang tua sudah menolak permintaan anak, tetapi tantrum membuat orang tua memutuskan untuk memenuhinya.
Hal ini berakibat buruk pada jangka panjang. Jika orang tua menyerah dan menyetujui keinginan anak yang tantrum, anak akan merasa tantrumnya membuahkan hasil. Anak akan merasa tantrum adalah salah satu cara yang efektif untuk memenuhi keinginannya.
Cara Mencegah Tantrum pada Anak
Anak tantrum adalah hal yang banyak ditakuti orang tua. Tak perlu takut, sebenarnya tantrum bisa dicegah. Inilah cara-cara yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah tantrum:
- Memberi perhatian positif pada anak. Ketika anak melakukan sesuatu yang baik, berikanlah apresiasi.
- Tidak mengajak anak yang lelah untuk bepergian. Anak yang lelah cenderung melakukan tantrum ketika diajak pergi.
- Mengizinkan anak mengontrol dirinya sendiri di beberapa hal. Misalnya, bertanya kamu mau mandi sekarang atau 5 menit lagi? daripada kamu mau mandi sekarang? Pertanyaan pertama memberi anak pilihan, sementara pilihan 2 tidak. Pilihan 2 umumnya akan langsung ditolak anak.
- Mengajarkan anak menguasai suatu kemampuan. Dalam perjalanan menguasai kemampuan tersebut, puji anak agar ia bangga terhadap hal yang dilakukan.
Tantrum adalah hal yang ditakuti orang tua, namun jangan sampai ketakutan itu menjadi terlalu besar. Jika orang tua terlalu takut dengan anak yang tantrum, tantrum jadi sulit ditangani. Orang tua, tetaplah tenang ketika anak tantrum. Maka, tantrum pun akan teratasi.